Prinsip-prinsip memberikan penilaian

By Yogo Adi Nugroho - November 01, 2015

Prinsip-prinsip penilaian

Nilai adalah suatu unsur terpenting dalam pengamatan guru mengenai tingkat pencapaian atau tingkat pemahaman materi dari para peserta didik.  Oleh sebab itu guru tidak bisa asal begitu saja dalam pemberian nilai terhadap para siswanya.  Pemberian nilai terhadap siswa atau peserta didik harus memperhatikan beberapa hal sebagai barikut.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memberi penilaian terhadap siswa:


  1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi. Penilaian yang anda lakukan harus berfungsi untuk mengukur ketercapaian siswa dalam pencapaian konpetensi seperti yang telah ditetapkan kurikulum. 
  2. Valid :Penilaian yang dilakukan harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk itu anda memerlukan alat ukur untuk menghasilkan hasil pengukuran yang valid dan reliabel.  Misalkan saat kita akan mengukur keterampilan siswa dalam mencangkok maka kita tidak boleh menilainya melalui tes tulis saja tetapi kita juga harus memberikan pekerjaan dimana siswa disuruh untuk mempraktekan cara mencangkok yang baik dan benar.  Karena jika hanya dengan tes tulis saja maka kita hanya menilai pengetahuan siswa bukan keterampilan siswa dalam hal mencangkok.  Untuk menilai keterampilan siswa dalam mencankok, anda harus membuat pedoman pengamatan yang dilengkapi dengan kriteria penskorannya (rubric).  Kemudian gunakanlah rubeik tersebut untuk menilai kemampuan siswa dalam mencangkok sehingga kompetensi siswa dalam mencangkok dapat terukur dengan tepat. 
  3. Adil : Siswa harus mendapat perlakuan dan kesempatan yang sama.  Misal dalam memberikan nilai kita tidak boleh menilai secara subjektif, karena siswa itu adalah kerabat atau anak emas maka dia diberi nilai plus atau diberi tugas tambahan sendiri untuk mendongkrak nilainya. 
  4. Objektif : Seperti yang sudah dijelaskan diatas, dalam pembwrian nilai harus objektif bukan palah subjektif.  Objektif disini maksudnya anda harus dapat menilai sesuai proses dan hasil penilaian. Objektifitas dipengarui oleh subjektifitas penilai. Unsur subjektif dapat mempengarui penilaian pada saat pelaksanaan, penskoran, dan pengambilan keputusan hasil belajar siswa. Hallo effect, carry offer efect, order effect, serta mechanic effect dapat menjadi penyebab tingginya unsur subjektifitas hasil penskoran. 
  5. Berkesinambungan : Penilaian yang anda lakukan harus terencana,  bertahap,  teratur, terus menerus dan berkesinambungan untuk memperoleh informasi hasil belajar dan perkembangan belajar siswa. Pengambilan keputusan pencapaian hasil belajar siswa tidak boleh dilakukan hanya berdasar hasil belajar siswa pada tes akhir semester saja tetapi harus diputuskan berdasar hasil belajar siswa yang didapatkan dari berbagai sumberyang diperoleh secara berkesinambungan. 
  6. Menyeluruh : Prinsip menyeluruh dalam penilaian mengandung arti bahwa penilaian yang anda lakukan harus mampu menilai keseluruhan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum yang mungkin meliputi ranah afektif, afektif, dan psikomotor. 
  7. Terbuka : Kriteria penilaian harus twrbuka bagi berbagai kalangan sehingga keputusan hasil belajar siswa jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
  8. Bermakna.Hasil penilaian hendaknya mempunyai makna bagi siswa dan juga pihak-pihak yang berkepentingan.  Hasil penilaian hendaknya dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian hasil belajar siswa,  keunggulan dan kelemahan siswa,  minat,  serta potensi siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. 

Suryanto edi dkk, (2014). Evaluasi pembelajaran di SD. Tanggerang selatan:Universitas terbuka.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar