Bahaya zat kimia berbahaya dalam makanan

By Yogo Adi Nugroho - December 13, 2015

 Sudahkah anda mengetahui bahaya zat berbahaya yang dicampurkan dalam makanan?  Seperti boraks, formalin, dll. Apakah anda hanya mengetahui dari kata orang saja?  Nah disini saya akan mengepost artikel mengenai bahaya zat berbahaya dalam makanan. Agar nantinya anda lebih paham lagi temtang dampak apa saja yang dapat ditimbulkan dari zat kimia berbahaya tersebut.

Bahaya zat kimia yang ditambahkan pada makanan.

1. Formalin. 

Formalin merupakan sebuah zat kimia berbahaya yang tidak boleh digunakan sebagai tambahan makanan sesuai peraturan kementeian kesehatan RI No. 329/Menkes/PER/XII/76.
Alasan tidak diperbolehkanya formalin digunakan sebagai campuran bahan makanan adalah sebagai berikut  :
1. Saat terhirup formalin dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, gangguan pernafasan,serasa seperri terbakar, batuk, laringitis, sakit dada, sirkulasi haid tidak teratur, kemandulan, dan jika konsumsi ini terus berlanjut maka akan menghasilkan kangker pada rongga hidung, otak, paru-paru, dan pada mulut.
2. Saat terjadi kontak dengan kulit,  kulit menjadi merah, mengeras, mati rasa, kerusakan pada jari tangan, berkurangnya kepekaan kulit dll.
3. Saat terjadi kontak dengan mata,  iritasi mata,  mata merah,  terjadi radang selaput berbahaya yang dapat menimbulkan kebutaan.
Dan masih banyak efek berbahaya yang ditimbulkan oleh formalin sehingga pemerintah melarang penggunaanya sebagai campuran makanan. Formalin merupakan sebuah zat kimia yang biasa digunakan sebagai pembersih lantai, obat pembunuh kuman, pengawet mayat, perekat pada kayu, pengeras lapisan gelatin, dan campuran pembuatan pupuk urea.

2. Boraks

Boraks memiliki nama kimia natrium tetraborat, dimana saat boraks ini dilarutkan akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam borat.  Borak ini merupakan sebuah benda yang didapatkan dari hasil tambang batuan mineral seperti batuan kernite, batuan colemanite, atau batuan olexit. Nah,  jadi sudah terbayang bagaimana saat boraks ini masuk kedalam tubuh kita bukan?  Selain itu boraks merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan zat pembersih, zat pengawet makanan, penyamak kulit, antijamur, bahan pengawet kayu, dan sebagai bahan antiseptik pada kosmetik.
Pelarangan penggunaan boraks pada makanan juga sudah diatur dalam peraturan menteri kesehatan No,  722/Menkes/Per/IX/1988 yang melarang penggunaan boraks sebagai bahan tambahan makanan,  karena bersifat toksin dan termasuk golongan senyawa yang disebut bahan berbahaya dan beracun (B3).

3. Rhodamin B

Anak anak ipa pastinya sudah banyak yang mengenal apa itu rhodamin B.  Rhodamin B merupakan sebuah pewarna sintetis yang digunakan sebagai pewarna tekstil maupun pewarna kertas. Sayangny Rhodamin B ini sering disalah gunakan oleh para pedagang yang tidak berperasaan, bahan kimia ini biasanya digunakan sebagai pewarna makanan seperti kerupuk, terasi, cabe merah Giling, agar-agar, aromanis Atau kembang gula, manisan, sosis, sirup, minuman dan lain lain.
Makanan yang mengandung Rhodamin biasanya memiliki warna yang cerah dan mengkilap, warna yang tercipta biasanya tidak merata, makanan yang mengandung Rhodamin B akan terasa sedikit agak pahit saat kita Memakany, akan memunculkan sebuah sensasi gatal ditenggorokan setelah kita Mengkonsumsinya,  baunya tidak alami, dan lain lain.
Rhodamin B dilarang pemakaianya untuk makanan karena benda ini  bersifat karsinogenik, atau dapat memicu kangker bagi konsumen, Rhodamin B juga mengandung klorin yang dapat menimbulkan iritasi pernafasan, Rhodamin B juga dikatakan sebagai senyawa berbahaya oleh WHO, dikarenakan senyawa ini meiliki kandungan logam berat didalamnya,memiliki senyawa pengalkilasi, dan lain lain.
Peraturan perundang-undangan yang mengatur penggunaan boraks yaitu Peraturan Kementrian Kesehatan No. 239/Menkes/Per/V/85 tentang zat berbahaya.

4. Metanil yellow

Hampir sama dengan bahasan sebelumnya,  metanil yellow juga merupakan Senyawa sintetik yang digunakan sebagai pewarna tekstil, kertas, tinta, plastik, kulit, cat serta sebagai indikator asam basa. Namun penggunaanya juga disalahgunakan sebagai pewarna makanan seperti kerupuk, mi, tahu, dan jajanan yang berwarna kuning, seperti gorengan.
Senyawa ini dilarang pemakaiannya karena bersifat iritan yaitu dapat menyebabkan iritasi pada saluran pemcernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, diare, demam, dan tekanan darah rendah.

Setelah membaca pastinya pembaca semakin paham dan mengetahui betapa bahayanya zat-zat kimia tersebut bagi tubuh kita. Oleh karena itu mari kita hindari memebeli makanan yang disinyalir mengandung zat tersebut, mulai hidup sehat kawan.  Terimakasih sudah membaca

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar